Selasa, 26 Agustus 2014

Terlambat ke Sekolah

Terlambat datang ke sekolah bisa saja terjadi.
Bermacam kejadian atau untuk para guru biasa menyebutnya bermacam alasan untuk datang terlambat.

Pagi tadi, tiba-tiba sepeda motor, mesinnya mati di jalan.
Untungnya masih di dalam kompleks, hampir saja dan sudah di garis keluar kompleks perumahan.

Kebetulan motor yang dipakai adalah motor matic. Meski sudah dicoba pakai manual untuk menyalakan mesin, tetap saja tidak bisa nyala. Akhirnya, kami segera pulang dengan cara menuntun sepeda .. motor ke rumah.

Bayangkan perasaan anak dan saya waktu itu. Anak mau masuk sekolah yang ada jam masuknya dan saya mau masuk kerja yang juga ada jam masuknya.

Akhirnya, kami ganti motor dan bergegas ke sekolah.

Sesampai di sekolah, saya mengantarkan anak ke ruang BP yaitu bimbingan penyuluhan.
Disana kami minta maaf karena terlambat disebabkan motor yang mogok.
Dan saya segera pamit, karena saya sendiri menghindari terlambat. Saya lihat guru BP memanggil anak untuk mengisi sebuah daftar buku, dan mendengar suara Ibu Guru, lain kali jangan terlambat ya bla bla bla bla...

Terus terang, saat masih di ruangan itu, mendengarkan Ibu Guru tadi, spontan saya tertawa. Sambil melihat Ibu Guru yang jadi ikut tertawa dengan tatapan heran.

Begini lo Bu Guru... 
sebaiknya hindari bertindak seperti komputer, kalau terlambat kata yang keluar adalah marah dan lain kali jangan terlambat ya. Ya iyalah siapa juga yang pengen terlambat lha wong ini di luar dugaan. Kalau di komputer mungkin istilahnya by default jawaban.

Sebaiknya setelah diterima siswa dan diketahui terambat mungkin harus ada kolom why atau mengapa.
Jika memang karena bangun kesiangan, mungkin bisalah dimarahin diceramahin dll ya.
Tetapi kalau seperti motor mogok, dalam perasaan si anak ini sudah gundah gulana, cemas, geram, bercampur aduk. Jadi sebaiknya justru di tenangkan dan disemangati supaya dia bisa masuk kelas dengan tenang dan bisa mengikuti pelajaran hari itu dengan baik dengan konsentrasi penuh pada pelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar